NilaiJawabanSoal/Petunjuk WAKTU Sesuatu yang tidak bisa diulang IMING Diulang, pemikat RAGI Sesuatu yang bisa mengembang PETABUTA Peta yang nggak bisa baca PECICILAN Tidak bisa diam CEK Sesuatu yang bisa dicairkan di bank OLEH Buah tangan diulang MAMPU Kuasa bisa, sanggup melakukan sesuatu, dapat TANGGANADA Tangga apa yang nggak bisa ndinaiki KOPIAH Kopi apa yang nggak bisa diminum GIGIMOTOR Gigi apa yang nggak bisa ngunyah BUAHJATUH Buah apa yang nggak bisa dipetik NASIONALISME Nasi apa yang nggak bisa hilang RUSAKTUH Rusa apa yang nggak bisa jalan GURUSAN Guru apa yang nggak bisa gemuk NDAKKENA Orang apa yang ditembak nggak bisa mati MATAKAKI Mata apa yang nggak bisa pakai kacamata LEHA Diulang dalam keadaan bersantai-santai dan tidak berbuat sesuatu ENAM Indra ke-... bisa memprediksi sesuatu yang akan terjadi CINTA Sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang katanya KEPUNG Mengelilingi sesuatu agar tidak bisa lolos kata dasar ANCAR Diulang perkiraan waktu, tempat, dan sebagainya untuk melakukan sesuatu SAKLEK Sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, tidak bisa dibantah, bersifat mutlak JALAN Dia nggak bisa bergerak, tapi bisa naik bisa turun. Apakah itu OLAH Memasak atau mengerjakan sesuatu barang mentah menjadi barang yang bisa dijual atau konsumsi
Kuncijawaban TTS Sesuatu Yang Tidak Bisa Di Ulang. Memakai (sesuatu) berulang-ulang, mengulangulang (pekerjaan, perkataan, dsb); Melakukan sesuatu dengan bersungguh-sungguh (berulang-ulang, terus-menerus, dsb); Sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, tidak bisa dibantah, bersifat mutlak. Berulang-ulang (melakukan sesuatu); bertubi-tubi;
Posted 24 Februari 2016 in NasihatGuruku, catatan riefu Ada tiga hal yang tidak bisa diulang. yaitu Pertama, anak panah yang sudah dilepaskan dari busurnya, meskipun terpanah dengan tidak sengaja. Kedua, kata-kata yang sudah diucapkan, meskipun kita meminta maaf. Ketiga, kesempatan yang diabaikan. Seringkali kesempatan yang sama tidak datang kembali. Yang menyedihkan adalah kita sering mengabaikan kesempatan-kesempatan itu. Banyak orang berkata bahwa hidup adalah kesempatan. Hidup berjalan terus, kesempatan datang silih berganti. Tapi apakah kita telah memanfaatkan kesempatan yang datang kepada kita dengan baik. Kita seringkali tidak memanfaatkan waktu dengan baik. Pernahkah kita berpikir bagaimana perasaan kita jika tahu bahwa besok kita akan dipanggil Tuhan? Mungkin sedih, takut, cemas bercampur aduk. Ada ungkapan yang mengajarkan kita untuk selalu mengisi hidup dengan sebaik-baiknya. “Berbuatlah yang baik sebanyak mungkin selolah-olah detik di depan kita adalah detik terakhir dalam hidup kita.” Mari kita memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat hidup kita lebih bermakna. MemintaKlarifikasi. Bila tidak memahami sesuatu maka selain meminta maaf dan menyatakan kalau tidak paham. Hal lain yang bisa dikatakan adalah ekspresi untuk memastikan dan menanyakan klarifikasi. Bukan berarti Bahasa Inggrismu buruk, penting untuk menghindari kesalahpahaman dengan melakukan klarifikasi.Terkadang, seseorang dapat terus-menerus memikirkan sesuatu dan sulit keluar dari pikiran tersebut. Pernahkah Anda mengalami hal tersebut? Hal tersebut dapat disebut wajar jika frekuensi munculnya hanya sesekali dan tidak sampai mengganggu aspek kehidupan orang yang mengalaminya secara signifikan. Sebaliknya, jika sampai mengganggu fungsi keseharian, dan disertai dengan kecenderungan melakukan sesuatu yang berulang untuk mengurangi kecemasan yang ditimbulkan oleh pikiran tersebut, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan psikologis. Gangguan psikologis yang dimaksud dikenal dengan sebutan gangguan obsesif-kompulsif, mengacu pada panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders versi kelima DSM-V. Seperti namanya, gangguan ini ditandai oleh dua komponen, yaitu obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah pikiran-pikiran yang menetap, berulang, dan bersifat mengganggu hingga menimbulkan kecemasan dalam diri orang yang mengalaminya. Sementara itu, kompulsi adalah perilaku yang dilakukan berulang-ulang oleh seseorang karena merasa harus melakukannya. Orang tersebut meyakini bahwa dengan melakukan perilaku berulang tersebut, kecemasan yang ia alami terkait obsesi pikirannya dapat berkurang. Dengan demikian, orang dengan gangguan obsesif-kompulsif harus menunjukkan adanya obsesi terhadap pemikiran tertentu dan kompulsi untuk melakukan sesuatu yang sifatnya menetap dan tidak masuk akal. Mari simak contoh kasus berikut untuk memahami gangguan obsesif-kompulsif lebih lanjut. Ada seseorang berpikir bahwa bersalaman dengan orang lain dapat membuatnya terkontaminasi kuman penyakit. Oleh karenanya, setiap kali bersalaman dengan orang lain, ia akan langsung mencuci tangannya. Belum berhenti sampai di situ, ia pun memiliki “aturan” dalam mencuci tangannya tersebut. Kecemasannya akan terkontaminasi kuman akibat bersalaman baru akan hilang jika ia sudah mencuci tangan dan mengelap tangannya dengan tisu basah. Kedua perilaku tersebut harus dilakukan, tidak bisa jika hanya salah satunya saja. Jika ditanya mengapa harus mencuci dan mengelap tangannya, dan tidak bisa hanya salah satu saja, ia sendiri tidak dapat menjelaskan alasannya. Ia hanya tahu bahwa ia akan merasa tenang setelah mencuci tangannya dengan sabun dan mengelap tangannya dengan tisu contoh kasus di atas, masih terlihat adanya hubungan antara pikiran yang menjadi obsesi kontaminasi kuman dengan perilaku kompulsi yang dilakukan mencuci tangan dan mengelap tangan dengan tisu basah, walaupun sifatnya berlebihan dan tidak masuk akal. Namun, pada kasus lain dapat ditemukan adanya obsesi yang tidak terkait dengan kompulsi yang dilakukan. Misalnya, seseorang merasa harus melakukan apapun sebanyak tiga kali, bolak-balik mengecek bahwa pintu sudah terkunci sebanyak tiga kali, atau mengucap sebuah kata/kalimat sebanyak tiga kali sebelum melakukan sesuatu. Sama seperti contoh sebelumnya, biasanya ia tidak dapat menjelaskan mengapa harus melakukan perilaku tersebut sebanyak tiga kali, namun ia hanya akan merasa tenang jika sudah melakukan hal tersebut. Ada tahapan-tahapan tertentu yang perlu dilalui seseorang dalam terapi untuk mengatasi gangguan obsesif-kompulsif. Psikolog biasanya akan membuat program terapi yang disesuaikan dengan masing-masing kasus obsesif-kompulsif yang perlu ditangani.
. 496 405 286 402 261 232 338 242